Blogger Widgets

Sejarah Tugu Khatulistiwa Pontianak

Sekilas Tentang Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa terletak di Siantan, Pontianak Utara. Tugu yang hanya berjarak lima kilometer dari pusat kota menuju arah Singkawang ini terlihat jelas. Sebagai simbol bahwa Pontianak di lintasi oleh satu garis yang membelah bumi menjadi dua bagian dan kota pontianak salah satu kota yang di lintasi oleh satu garis bujur itu atau garis khatulistiwa. Dalam pelajaran geografi, Bumi diibaratkan dibagi menjadi dua bagian, yakni belahan utara dan belahan selatan. Dari pembagian itu, dapat dikatakan Kota Pontianak berada persis di tengah-tengah garis imajiner tersebut.
ISTIMEWA. Itulah barang kali kata yang tepat untuk menyebut Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Dikatakan istimewa, karena kota ini hanyalah salah satu dari beberapa daerah di dunia yang dilewati garis khayal khatulistiwa atau ekuator. Untuk menandainya dibangunlah Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument pada garis lintang nol derajat yang terletak di Siantan, sekitar tiga kilometer dari pusat Kota Pontianak ke arah Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak.
Sejarah Tugu khatulistiwa
Berdasarkan prasasti di dalam kompleks Tugu Khatulistiwa, dikisahkan pada 31 Maret 1928 satu ekspedisi internasional yang dipimpin ahli geografi berkebangsaan Belanda datang ke Pontianak untuk menentukan titik khatulistiwa.
Pada tahun itu juga dibangun tugu pertama berbentuk tonggak tanda panah kemudian disempurnakan pada tahun 1930. Setelah itu, arsitek Silaban (1938) menyempurnakan dan membangun tugu yang baru dengan empat tonggak kayu belian menopang lingkaran dengan anak panah penunjuk arah setinggi sekitar 4,40 meter.
Baru kemudian, pada tahun 1990, tugu direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu yang asli. Di atas kubah dibuatlah duplikat tugu berukuran lima kali lebih besar dibandingkan dengan tugu yang aslinya.
Peresmian dilakukan 21 September 1991 meski, setelah diukur kembali pada Maret 2005 dengan alat global positioning system (GPS), titik lintang nol derajat ternyata berada sekitar 117 meter ke arah Sungai Kapuas, dari tugu yang sekarang berdiri.

Gambaran Umum Tugu Khatulistiwa
Bangunan itu terdiri dari empat buah tonggak atau tiang dari kayu belian atau kayu ulin (kayu langka khas Kalimantan). Masing-masing tonggak berdiameter 0,30 meter. Dua tonggak bagian depan tingginya 3,05 meter dari permukaan tanah, sedangkan dua tonggak bagian belakang, tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah, tingginya 4,40 meter.
Adapun diameter lingkaran yang bertuliskan “EUENAAR” 2,11 meter. Panjang panah yang menunjuk arah lingkaran ekuator adalah 2,15 meter. Di bawah panah terdapat tulisan “109 derajat 20’0″OlvG” yang menunjukkan letak tugu itu berdiri pada garis bujur timur. Setiap terjadi titik kulminasi, bayangan tugu dan benda-benda lain di sekitarnya menghilang beberapa saat. Ini menandakan bahwa tugu ini benar-benar berada di garis lintang nol derajat.

Keunikan Tugu khatulistiwa
Peristiwa yang paling menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadi kulminasi, yakni Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu bayangan tugu “menghilang” beberapa detik, meskipun diterpa sinar Matahari. Kita yang berdiri di sekitar tugu juga akan hilang bayangannya selama beberapa saat.
Titik kulminasi Matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Bagi masyarakat Kalbar, peristiwa alam ini menjadi tontonan menarik sehingga menjelang kulminasi Matahari.
Kini tugu itu sudah berusia 75 tahun. Selama kurun waktu itulah Kota Pontianak menjadi salah satu kota yang terkenal di dunia sebagai kota khatulistiwa. Daya tarik tugu tidak terletak pada sisi komersialnya, tetapi justru pada upaya penataan agar serasi dengan alam dan kelestarian Sungai Kapuas. Tugu Khatulistiwa dan Sungai Kapuas adalah ikon pariwisata Kalimantan Barat.

5 komentar:

  1. sanggat bagus sekali, di cerikan secara kronologis di bangun nya tugu khatulistiwa. Trima kasih ilmu yang bermanfaat.
    salam dari prodi pendidikan sejarah FKIP Untan.

    BalasHapus
  2. sangat bermanfaat nih, pas banget buat data tugas kuliah :)

    BalasHapus
  3. Monumen khatulistiwa merupakan nilai sejarah yang patut kita apresiasi selain sebagai titik garis yang membelah bumi. Monumen khatulistiwa juga dijadikan tempat pariwisata oleh berbagai masyarakat kota atau masyarakat luar kota. Kita selaku anak bangsa sudah sepatutnya mengetahui history yang terdapat di daerah kita. Dan berupaya untuk menumbukembangkan nilai-nilai cinta terhadap Icon pariwisata kota,

    Ttd
    Zahid Hayatulloh

    BalasHapus
  4. Monumen khatulistiwa merupakan nilai sejarah yang patut kita apresiasi selain sebagai titik garis yang membelah bumi. Monumen khatulistiwa juga dijadikan tempat pariwisata oleh berbagai masyarakat kota atau masyarakat luar kota. Kita selaku anak bangsa sudah sepatutnya mengetahui history yang terdapat di daerah kita. Dan berupaya untuk menumbukembangkan nilai-nilai cinta terhadap Icon pariwisata kota,

    Ttd
    Zahid Hayatulloh

    BalasHapus
  5. Monumen khatulistiwa merupakan nilai sejarah yang patut kita apresiasi selain sebagai titik garis yang membelah bumi. Monumen khatulistiwa juga dijadikan tempat pariwisata oleh berbagai masyarakat kota atau masyarakat luar kota. Kita selaku anak bangsa sudah sepatutnya mengetahui history yang terdapat di daerah kita. Dan berupaya untuk menumbukembangkan nilai-nilai cinta terhadap Icon pariwisata kota,

    Ttd
    Zahid Hayatulloh

    BalasHapus

Twitter Facebook